Kamis, 04 Oktober 2007

Persiapan Stunami

4 Oktober 2007 21 Ramadhan 1428 H

Persiapan Pengungsian
Kemarin aku sdh sms Dodo untuk dicariian rumah petak kontrakan yang dekat rumah Dodo di Cilebut. Untuk disewa 1- 2minggu aja.

Kalau bisa Rabu sore sudah jalan (17 Oktober H+5) bahkan kalau perlu hari selasa (tgl 16 H+4) biar mamake berangkat dari Bogor. Ntar pulangnya aku jemput.

Barusan dapet telp dari Dodo bahwa ada kontrakan dekat musholla 250rb sebulan nggak mau mingguan. Padahal cuman dari tgl 17 s/d 21 nggak ada seminggu.

Yang perlu dibawa adalah bantal ujung supaya Balqis bisa tenang aksesoris2 Balqis. Ijazah2, kartu Jamsostek, Surat2 pengangkatan, Sertifikat tanah, Polis2, Buku berobat (Fcopy), buku. Pakaian2 baru, baju panjang, tiker, sajadah, sarung, mukena. Keperluan mandi, sikat gigi handuk, sisir, sendok, gelas plastik. TV? Atau beli radio aja? Kalau alat2 masak nggak usah numpang di rumah Dodo aja.

Jangan lupa sebelum berangkat selang kompor gas di copot, kran PAM dimatian tangki air penuh kamar mandi penuh.

Ntar kita sewa mobil aja kan ada mbah nggak mungkin naik umum. Kalau mobilnya apak Darwis nggak muat sempit. Ya carry lah.


Bayangan Suram Pasca Stunami
Rupanya keterbatasan pengetahuan dan informasi termasuk nikmat juga. Semisal orang yang ngaak ngerti apa2 menjadi korban stunami, tewas. Selesai. Ada kemungkinan mereka terhitung sebagai mati syahid.

Tidak seperti kita yang diberitahu akan adanya bencana, maka berkewajiban untuk ikhtiar mempersiapkan diri, mengungsi dengan segala kerepotannya dan biaya . Hari hari dipenuhi rasa khawatir, takut. Seperti orang menunggu eksekusi gantung. Hii .

Belum lagi ngebayangin kehidupan pasca stunami. Rumah, sekolah, pasar luluh lantak rata dengan tanah.Orang berebut sumbangan makanan, air minum, baju. Orang sakit dimana2. Tetangga, temen sekolah sudah tiada atau dalam keadaan menyedihkan.
Mungkin harga barang2 kebutuhan pokok melangit. Kerjaan ngaak ada.

Walaupun punya tabungan 10 x gaji, tapi Nggak kerja pabrik tutup, nggak ada penghasilan. Uang yg ada untuk recovery rumah, untuk makan sehari2. apa sekolah anak bisa berlanjut apalagi mereka di swasta… STRESS ..

Kata ajengan, manusia tidak punya daya apa2. kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi bahkan 1 menit kedepan. Allah yang menentukan semuanya. Serahkan semua kepada Allah. Allah punya cerita sendiri dengan caranya.
Yang penting kita tidak boleh berprasangka buruk kepada Allah. Sebaiknya tanamkan sifat ikhlas, lapang dada, luas hati dalam menerima ujian dari Allah. Kita tinggal menjalankan saja koq. Gampang kan.

Rabu, 03 Oktober 2007

Stunami di Bekasi_ 1

Tsunami

Senin, 1 Oktober 2007 – 19 Romadhon 1428

Tsunami Bekasi
Tsunami akan menghantam Bekasi 1 minggu setelah lebaran ± tgl 20 Oktober 2007. Tsunami akan masuk lewat dari Tanjung Priok kearah Bekasi dan dari pantai Pakis Karawang ke arah Bekasi. Ketingggian stunami 18 meter atau hampir 5 kali tinggi tiang listrik.

Begitu yang aku dengar dari ajengan. Tsunami ini adalah kemarahan alam dan sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Munajat telah 3 kali dilakukan akan tetapi jawaban munajat tsunami tetap akan terjadi. Tsunami akan terjadi setelah Ramadhan agar umat sempat bertobat dan bersih dari dosa. Allah Maha Penyayang.

Akan terjadi gempa terlebih dahulu di Jakarta Barat. Di tengah kesibukan orang membantu korban gempa maka datang lah tsunami.

Perumnas 3
Selain aku anak-anak ajengan di perumnas 3 adalah Pak Jalil dan Pak H. Hamid serta Pak H. Ahmad. Pak Jalil akan pulang kampung ke Demak Ajengan sendiri akan ikut pak Jalil ke Demak. . Pak H. Hamid akan ke Depok. Pak H. Ahmad belum diberitahu. Aku dan keluarga ? kemungkinan akan mengungsi ke Cilebut Bogor, ada adikku di sana Dodo.
Kata ajengan Cilebut tidak tersentuh tsunami.

Aku sudah merencanakan untuk mengasuransikan rumahku. Asuransi Takaful aku sudah minta informasi yaitu produk Baituna dengan perluasan Gempa dan stunami. Premi Rp 800 ribu untuk pertanggungan 200 jt. Orang Takaful akan datang kerumah motret dan menaksir harga rumah beserta isinya. Berdasarkan taksiran itulah ditentukan nilai pertanggungan dan premi, tidak boleh rekayasa katanya , ya terserah. Itu seminggu yang lalu dan aku bilang Senin ini aku kan beri konfirmasi kapan aku siap menerima mereka ke rumah.

Aku sudah menyiapkan uang kas untuk premi asuransi dan keperluan darurat di Cilebut. Aku punya tabungan sukarela dikoperasi Pabrik dan aku sudah ambil 2½ Jt.

My Honey
Hari minggu ini istriku membuat kue lebaran , kue stick keju dan kue kering coklat bentuk hati. Sambil menemani aku ngomongin stunami dan rencanaku mengungsi ke Cilebut.

“Ke Cilebut aku bayangin bagaimana repotnya orang di sana”. Kata istriku. “Aku juga nggak tega ninggalin Susi dan keluarga di JatiMulya. Nggak bisa cuman nyelametin diri sendiri.” sambungnya. Kataku beginilah tapi kalau aku siarkan ramalan ini maka aku akan dibilang orang gila, orang nggak bakalan percaya, percuma. Walaupun aku sdh ngomong ke Ridwan, ke Adi, ke sebagian temen2 di pabrik, cuman sekedar informasi aja.
Katanya sampai dimana kebeneran ramalan itu? Tanya my honey. Sebenernya jawaban yang sulit bagiku. Semua hak dan kenikmatan yang Nabi Muhammad SAW terima maka umatnya juga berhak walaupun orang2 pilihan. Seperti peristiwa Isra Mi’raj nabi dengan jasadnya bertemu Allah. Ruh ajengan bisa menembus langit dan mendapat berita2 apa yang akan terjadi.

Idealis
Tadi pagi sebelum aku berangkat ke pabrik istriku ngomong. Katanya aku nggak bisa ikut mengungsi aku tidak bisa melepaskan tanggungjawab terhadap tugasku di apotik rumahsakit. Bukan karena pekerjaan atau jabatan tetapi pasien-pasien harus tetap dilayani. Aku akan tetap datang ke rumah sakit aku nggak bisa minta cuti mendadak kecuali karena gangguan di jalan sehingga aku tidak bisa sampai di RSU.

Kata my honey di rumah aku akan membuat benteng pertahanan, persediaan makanan dan air minum. Memikirkan cara bagaimana naik ke atas atap dan cara turunnya dan cara melarikan diri ke kampung kalo rumah ambruk dll.

Biar Zakky dan Haris saja yang tinggal di Cilebut. Balqis kayaknya nggak bakalan bisa karena pasti nempel terus sama ibunya. Berarti mabh juga tdk ikut ngungsi karena nemenin Balqis di rumah selagi mamake kerja … kalau sudah begini apa aku tega meninggalkan mereka.

Zakat
Beberapa bulan yang lalu Ust Kamaluddin juga pernah ngomong ati2 Bekasi ntar kena giliran bencana. Kita mesti bagaimana Ustad kataku, Ya jaga sholat jauhin maksiat mudah2an kita mati dalam keadaan beriman.

Mungkin nanti akan aku bahas bagaimana jika kita akhirnya tewas. Apa yang sebelumnya perlu dilakukan ? Walaupun kalau ikhlas sudah bisa termasuk mati syahid kalau mati karena melayani masyarakat.

Aku kira perlu beban2 yang nggak perlu dilepas. Satu diantaranya adalah membayar zakat. Hitung semua nilai harta yang ada (tabungan, rumah di krawang, tanah di citayem, tanah di cijingga dll) kemudian dikeluarkan zakat sebesar 2½. Misalnya kalau jumlahnya ada 200 jt maka zakatnya adalah 5jt wah gedee bangetss ya. Itu yang mau di bawa mati.

Kedua bayarin utang2 kalo punya utang.
Minta maaf kepada semua orang atas semua kesalahan.
Terus ikhlas, berserah diri kepada Allah, berlapang dada dan meluaskan hati. Ikhlas menanti kedatangan Malaikat Ijroil. Kiamat sudah dekat. Tobat. Tobaat

Mungkin kalo masih ada kesempatan bisa ngundang ajengan ke rumah minta nasihat bagaimana baiknya cara menanggulangi ini.



Skenario Lain
Seandainya my honey bisa tuker cuti, hari lebaran masuk gantinya hari Juma’t Sabtu nggak masuk. Ceritanya kan lain. Bikin skenario lain. Ya itu kalo tsunami tdk maju ke tanggal 15 dan 16

Stunami di Bekasi

Tsunami

Selasa, 2 Oktober 2007 – 20 Romadhon 1428

Ajengan ke Tasik
Rupanya ajengan baru pulang dari Tasik, dari Abah Anom. Maaf cucu2 Abah dari Bekasi tidak bisa ikut karena masih sibuk kerja. Kira2 begitu dalam bahasa sunda. Keburu kelem kata abah sambil tertawa. Rupanya abah juga tahu tentang tsunami ini.
Bagaimana keadaan Asikin . Baik2 aja kata ajengan. Ah masa ketemu aja belum, tertawa.

Ajengan heran biasanya di Masjid penuh orang berzikir tapi kali ini agak sepi pada kemana?. Ngungsi ke rumah ajengan Gaos. Katanya Tasik pun akan diguncang gempa. Abah hanya mempertahankan masjid dan rumahnya saja bahkan pesantrennya akan rusak. Ajengan apakah syahadat tanah ini asli atau palsu. Ini aspal tapi khasiatnya sama.

Cilacap, Kebumen, Gombong s/d Prembun akan dilanda gempa. Di utara Semarang, Demak juga. Tidak besar tetapi karena bersamaan maka efeknya besar.

Aku jadi pingin ketemu Abah Anom dan ajengan2 lainnya, Ajengan Jejen. Beruntung aku sudah masuk ke thorekat. Walau zikirku masih sering bolong dan tidak bisa khusuk. Hati ini masih penuh ria, iri, dengki, marah, sedikit bersyukur banyak keselnya. Paling tidak aku sudah pada jalur yang benar. Terus berjuang.

Mat Boeng
Kalau ada preman yang gangguin di daearah Cengkareng bilang, gue ponakan Mat Boeng.

THR Mamake
Mamake sdh dapat THR dan uang dari badan pengawas. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu lumayan jumlahnya lebih besar. Kalau pada bulan sebelumnya ada rencana planning, katanya lumayan untuk uang muka mobil, untuk ganti frame kacamata, merubah penampilan kata mamake. Untuk ini untuk itu, biasanya sebelum uang diterima sudah disiapkan post-post pengeluaran, kek kek keeek. Tapi ada yang lain kali ini ada perasaan hambar. Apa artinya uang ?. Kalau kiamat sudah dekat.

Biasanya kalau ada pasien yang rewel, mamake nyolot lebih bengis, tapi sekarang nggak sabar, manis. Ada temen yang minta izin sebentar ke kantin sebentar padahal lamaaa, sabar nggak dimarahin. Ada temen2 yang berdebat persoalan kerjaan tenang wae. Wong gue punya persolan yang lebih berat, persoalana hidup dan mati. He he he coba dari kemarin2 begitu. Sabar nggak gampang nyolot.

Mamake juga nggak mau terlalu sering ngomelin Balqis. Ngebayangin kalo nanti pulang dari pengungsian temen2 TK sdh nggak ada temen2 di Baiturrahman sudah hilang bahkan gedung TK dan Mesjid sdh lenyap. Bagaimana perasaan Balqis.

Syahadat air
Tenang aja bapake, rumah bapake, bapak Jalil, bapak H. Hamid, Bp H. Ahmad sdh dipagari dengan syahadat air, termasuk musholla. Paling2 air cuma numpang lewat. Nggak tau rumah kanan kirinya. Wong masjid aja akan rusak. Karena dana untuk pembangunan masjid dari campuran ada dari hasil korupsi segala. Kalo Musholla al Barkah murni swadaya masyarakat.

Bencana dunia
Bencana sudah biasa terjadi dan sifat Allah tetap Maha Penyayang. Ingat di Iran gempa yang menelan 100 ribu nyawa, di Aceh 150 ribu. Badai dan banjir di Taiwan, Korea, Badai Katrina.Gempa yang tidak bisa diprediksi tidak ada yang menyangka tiba2 puluhan ribu orang tewas seketika. Bukan hal yang aneh.

Persiapkan mati, kapan saja ajal menjemput. Karena semua milik Allah harta bahkan nyawa. Terserah yang Maha Memiliki kapan dan bagaimana mengambilnya. Perbanyak Zikir, luaskan hati, lapangkan dada. Jangan berprasangka buruk kepada Allah.

Cuti hari Jum’at